ALOHA

Blog ini merupakan coretan dari berbagai permasalahan baik tentang iman, pandangan hidup, kumpulan bahan perkuliahan, masalah kesehatan dan masalah-masalah lain dalam kehidupan manusia. Blog ini hanyalah sebuah media untuk sharing tentang berbagai hal.


“Sometimes the questions are complicated and the answers are simple.”(Dr. Seuss)

Quotation

Selasa, 14 Desember 2010

KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

DEFINISI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

Young Yung Kim (1984) mendifinisikan komunikasi antarbudaya sebagai suatu fenomena komunikasi di mana para pesertanya memiliki latar belakang budaya yang berbeda terlibat dalam suatu kontak antara satu dengan lainnya, baik secara langsung atau tidak langsung. Sedangkan Rich (1974) mengatakan komunikasi bersifat budaya apabila terjadi diantara orang-orang yang berbeda kebudayaan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa komunikasi antar budaya terjadi bila komunikator dan komunikan berasal dari budaya yang berbeda sehingga di dalam proses komunikasi tersebut terdapat perbedaan latar belakang budaya.

Komunikasi antar budaya memiliki akarnya dalam bahasa (khususnya sosiolinguistik), sosiologi, antropologi budaya, dan psikologi. Dari keempat disiplin ilmu tersebut, psikologi menjadi disiplin acuan utama komunikasi lintas budaya, khususnya psikologi lintas budaya. Pertumbuhan komunikasi antar budaya dalam dunia bisnis memiliki tempat yang utama, terutama perusahaan – perusahaan yang melakukan ekspansi pasar ke luar negaranya notabene negara – negara yang ditujunya memiliki aneka ragam budaya.

TUJUAN KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA 

Alo Liliweri (2003) mengemukakan ada beberapa alasan mengapa perlunya komunikasi antar budaya, antara lain:
a) membuka diri memperluas pergaulan;
b) meningkatkan kesadaran diri;
c) etika/etis;
d) mendorong perdamaian dan meredam konflik;
e) demografis;
f) ekonomi;
g) menghadapi teknologi komunikasi; 
h) menghadapi era globalisasi.

Berdasarkan penjelasan Liliweri diatas maka dikatakan bahwa komunikasi antar budaya perlu dipelajari dengan alasan:
• Memahami perbedaan budaya yang mempengaruhi praktik komunikasi
• Mengkomunikasi antar orang yang berbeda budaya
• Mengidentifikasikan kesulitan – kesulitan yang muncul dalam komunikasi
• Membantu mengatasi masalah komunikasi yang disebabkan oleh perbedaan budaya
• Meningkatan ketrampilan verbal dan non verbal dalam komunikasi
• Menjadikan kita mampu berkomunikasi secara efektif 


HAMBATAN KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
 
Komunikasi antar budaya sebgai interaksi dari komunikator dan komunikan yang berbeda budaya tentunya terdapat beberapa hambatan karena perbedaan yang ada diantara keduanya. Chaney & Martin (2004) memberikan sembilan jenis hambatan dalam komunikasi antarbudaya.  Hambatan-hambatan tersebut adalah: 


1. Fisik (Physical)
Hambatan komunikasi semacam ini berasal dari hambatan waktu, lingkungan, kebutuhan diri, dan juga media fisik.


2. Budaya (Cultural)
Hambatan ini berasal dari etnik yang berbeda, agama, dan juga perbedaan sosial yang ada antara budaya yang satu dengan yang lainnya.


3. Persepsi (Perceptual)
Jenis hambatan ini muncul dikarenakan setiap orang memiliki persepsi yang berbeda-beda mengenai suatu hal. Sehingga untuk mengartikan sesuatu setiap budaya akan mempunyai pemikiran yang berbeda-beda.


4. Motivasi (Motivational)
Hambatan semacam ini berkaitan dengan tingkat motivasi dari pendengar, maksudnya adalah apakah pendengar yang menerima pesan ingin menerima pesan tersebut atau apakah pendengar tersebut sedang malas dan tidak punya motivasi sehingga dapat menjadi hambatan komunikasi.


5. Pengalaman (Experiantial)
Experiental adalah jenis hambatan yang terjadi karena setiap individu tidak memiliki pengalaman hidup yang sama sehingga setiap individu mempunyai persepsi dan juga konsep yang berbeda-beda dalam melihat sesuatu.


6. Emosi (Emotional)
Hal ini berkaitan dengan emosi atau perasaan pribadi dari pendengar. Apabila emosi pendengar sedang buruk maka hambatan komunikasi yang terjadi akan semakin besar dan sulit untuk dilalui.


7. Bahasa (Linguistic)
Hambatan komunikasi yang berikut ini terjadi apabila pengirim pesan (sender)dan penerima pesan (receiver) menggunakan bahasa yang berbeda atau penggunaan kata-kata yang tidak dimengerti oleh penerima pesan.


8. Nonverbal
Hambatan nonverbal adalah hambatan komunikasi yang tidak berbentuk kata-kata tetapi dapat menjadi hambatan komunikasi. Contohnya adalah wajah marah yang dibuat oleh penerima pesan (receiver) ketika pengirim pesan (sender) melakukan komunikasi. Wajah marah yang dibuat tersebut dapat menjadi penghambat komunikasi karena mungkin saja pengirim pesan akan merasa tidak maksimal atau takut untuk mengirimkan pesan kepada penerima pesan.


9. Kompetisi (Competition)

Hambatan semacam ini muncul apabila penerima pesan sedang melakukan kegiatan lain sambil mendengarkan. Contohnya adalah menerima telepon selular sambil menyetir, karena melakukan 2 (dua) kegiatan sekaligus maka penerima pesan tidak akan mendengarkan pesan yang disampaikan melalui telepon selularnya secara maksimal.

Tidak ada komentar: