ALOHA

Blog ini merupakan coretan dari berbagai permasalahan baik tentang iman, pandangan hidup, kumpulan bahan perkuliahan, masalah kesehatan dan masalah-masalah lain dalam kehidupan manusia. Blog ini hanyalah sebuah media untuk sharing tentang berbagai hal.


“Sometimes the questions are complicated and the answers are simple.”(Dr. Seuss)

Quotation

Rabu, 13 Juni 2012

Karena engkaupun tidak sempurna

Bertahun-tahun yang lalu, saya berdoa kepada Tuhan untuk memberikan Saya pasangan, “Engkau tidak memiliki pasangan karena engkau tidak memintanya”, Tuhan menjawab.

Tidak hanya saya meminta kepada Tuhan, saya menjelaskan kriteria pasangan yang saya inginkan. Saya menginginkan pasangan yang baik hati, lembut, mudah mengampuni, hangat, jujur, penuh dengan damai dan sukacita, murah hati, penuh pengertian,pintar, humoris, penuh perhatian. Saya bahkan memberikan kriteria pasangan tersebut secara fisik yang selama ini saya impikan.

Sejalan dengan berlalunya waktu, saya menambahkan daftar kriteria yang saya inginkan dalam pasangan saya. Suatu malam, dalam doa, Tuhan berkata dalam hati saya, “HambaKu, Aku tidak dapat memberikan apa yang engkau inginkan.”

Saya bertanya, “Mengapa Tuhan!?” dan Ia menjawab, “Karena Aku adalah Tuhan dan Aku adalah Adil. Aku adalah Kebenaran dan segala yang Aku lakukan adalah benar.”

Aku bertanya lagi, “Tuhan, aku tidak mengerti mengapa aku tidak dapat memperoleh apa yang aku pinta dariMu?”

Jawab Tuhan, “Aku akan menjelaskannya kepadaMu. Adalah suatu ketidak adilan dan ketidak benaran bagiKu untukmemenuhi keinginanmu karena Aku tidak dapat memberikan sesuatu yang bukan seperti engkau.

Tidaklah adil bagiKu untuk memberikan seseorang yang penuh dengan cinta dan kasih kepadamu jika terkadang engkau masih kasar, atau memberikan seseorang yang pemurah tetapi engkau masih kejam, atau seseorang yang mudah mengampuni; tetapi engkau sendiri masih suka menyimpan dendam, seseorang yang sensitif, namun engkau sendiri tidak…”

Kemudian Tuhan berkata kepada saya, “Adalah lebih baik jika Aku memberikan kepadamu seseorang yang Aku tahu dapat menumbuhkan segala kualitas yang engkau cari selama ini daripada membuat engkau membuang waktu mencari seseorang yang sudah mempunyai semuanya itu. Pasanganmu akan akan berasal dari tulangmu dan dagingmu, dan engkau akan melihat dirimu sendiri di dalam dirinya dan kalian berdua akan menjadi satu."

Pernikahan adalah seperti sekolah, suatu pendidikan jangka panjang. Pernikahan adalah tempat dimana engkau dan pasanganmu akan saling menyesuaikan diri dan tidak hanya bertujuan untuk menyenangkan hati satu sama lain, tetapi untuk menjadikan kalian manusia yang lebih baik, dan membuat suatu kerjasama yang solid.

"Aku tidak memberikan pasangan yang sempurna karena engkau pun tidak sempurna. Aku memberikanmu seseorang yang dapat tumbuh bersamamu. Untuk maksud tersebut, dia adalah orang yang sempurna untukmu..."


[Catatan: ini adalah kutipan tulisan dari seorang rekan yang menolong kita untuk memahami mengapa Tuhan memberikan (calon) pasangan hidup yang sepertinya tidak ideal...]

Selasa, 12 Juni 2012

KOMUNIKASI DAN PEMBANGUNAN


  Definisi Pembangunan


Kegiatan pembangunan pada hakikatnya adalah proses perubahan namun proses perubahan disini adalah proses perubahan yang dilakukan secara sengaja untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang bersangkutan. Pembangunan merupakan suatu proses yang aktif dan dinamis serta tidak berlangsung secara alamiah.
Istilah pembangunan semakin popular terutama setelah Perang Dunia II sejalan dengan berdirinya badan dunia yaitu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang kemudian mendeklarasikan Dasawarsa Pembangunan. Dalam dasawarsa 1940-1950 banyak bangsa di dunia termasuk di kawasan Asia, Afrika, dan Amerika Latin yang didiami oleh sebagian besar penduduk bumi dan berhasil melepaskan diri dari penjajahan colonial asing mulai melaksanakan pembangunan sebagai usaha pokok dari pemimpin mereka untuk mengupayakan kesejahtraan bagi rakyatnya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Penerbit Balai Pustaka Jakarta, 1989) istilah pembangunan berasal dari kata “bangun” dan secara harfiah diartikan antara lain sama dengan bentuk (bulat, segi empatdan sebagainya), struktur atau susunan yang merupakan suatu wujud rupa atau perawakan. Membangun berarti memperbaiki, membina, atau mendirikan. Secara kiasan dapat diartikan sebagai memperbaiki sesuatu yang telah ada untuk dibuat menjadi lebih baik sehingga lebih berguna atau lebih bermanfaat.

Kamis, 07 Juni 2012

KOMUNIKASI ORGANISASI :TEORI STRUKTURAL KLASIK


Teori struktural klasik adalah representasi dari pandangan objektif murni. Teori – teori klasik secara umum terdiri atas  organisasi informal dan formal yang merupakan landasan bagi teori struktural klasik mengenai organisasi

ORGANISASI INFORMAL/SOSIAL 

Organisasi informal terdiri dari hubungan yang tidak resmi/tidak sah dan dapat dikatakan sebagai organisasi bayangan dari organisasi formal. Adapun sifat/keadaan organisasi informal adalah sebagai berikut:

Senin, 04 Juni 2012

ETIKA DAN MORAL SERTA PERMASALAHANNYA


 A. PENGERTIAN ISTILAH ETIKA


Ethics berasal dari kata Yunani Ëthos”. Istilah “etika” dipakai dalam dua macam arti. Yang satu tampak dalam ungkapan seperti “Saya pernah belajar etika”. Dalam penggunaan seperti ini etika merupakan atau dimaksudkan sebagai suatu kumpulan pengetahuan mengenai penilaian terhadap perbuatan-perbuatan mánusia. Makna kedua seperti yang terdapat pada ungkapan “Ia bersifat etis, atau “Ia seorang yang jujur”, atau “Pem­bunuhan merupakan sesuatu yang tidak susila”, atau “Kebohongan merupakan sesuatu yang tidak susila”, dan sebagainya. Dalam hal-hal tersebut “bersifat etik” merupakan suatu predikat yang dipakai untuk membedakan hal-hal, perbuatan-pe4uatan, atau manusia-manusia tertentu dengan hal-hal, perbuatan-pfrbuatan, atau manusia-manusia yang lain. “ Bersifat etik” dalam arti/yang demikian ini setara dengan “berfifat susila”.

Etika merupakan cabang filsafat yang pada pokoknya membicarakan masalah predikat nilai betul (right) dan salah (wrong) dalam arti susila dan tidak susila. Kata right berasal dari bahasa Latin Rectus yang berarti lurus. 

Jumat, 01 Juni 2012

Teleological Ethics

We have already encountered one teleological system: individual ethical egoism. You will remember that the right thing to do here was to do what turned out best for you as an individual. This turned out not to be especially attractive so now let us consider consequences that look more promising.
 There are some different candidates for gauging whether an action is right or wrong in terms of the consequences that result (or would result) from it. We might say that an action is right if it leads to greater concordance with God's wishes for the world. One can read this interpretation from Kierkegaard's analysis of the story of Abraham and Isaac in the Christian Bible. Here, God tells Abraham, the father, to kill (sacrifice) his son Isaac. Despite the commandment 'Thou shalt not kill' and his duty as a parent to care for his son, Abraham prepares to obey – because he knows that it is right and good to obey God notwithstanding any other consideration (like disobeying one of God's laws or killing an innocent person whom he loves).

Theories of this type are called teleological because they look at what happens (or will happen) following an action which has a moral dimension – what the outcome (or end – which is where 'telos' comes from) is or will be. Typically, one's actions may then be good if the outcome is desirable. Of course, predicting what will happen if we take a particular course of action is not all that the theories are about. They are ethical in that they prescribe what sorts of consequences are good – ones we ought to do; and what sorts are bad – ones we ought not do.

Perkembangan dan Peran Sosiologi


Sosiologi pada hakekatnya bukan semata-mata ilmu murni yang mengembangkan ilmu pengetahuan yang abstrak demi usaha peningkatan kualitas ilmu itu sendiri, namun sosiologi bisa juga menjadi ilmu terapan yang menyajikan cara-cara untuk mempergunakan pengetahuan ilmiah guna memecahkan masalah praktis atau masalah sosial yang perlu ditanggulangi (Horton & Hunt, 1987 :41). Kekhususan sosiologi adalah bahwa perilaku manusia selalu dilihat dalam kaitannya dengan struktur kemasyarakatan dan kebudayaan yang dimiliki, dibagi, dan ditunjang bersama (Veeger, 1985 : 3 ).
Sosiologi mempelajari perilaku manusia dengan meneliti kelompok yang dibangunnya. Kelompok tersebut mencakup suku bangsa,  keluarga, komunitas, pemerintahan dan berbagai organisasi sosial, agama, politik, bisnis dan organisasi lainnya.