Komunikasi integrasi dalam suatu korporasi perlu dilakukan untuk menghindari kegaiatan komunikasi yang tidak terarah dan menimbulkan persepsi yang berbeda. Komunikasi integrasi perlu dilaksanakan dalam korporasi dalam menciptakan dan menjaga reputasi perusahaan. Komunikasi integrasi melibatkan semua bagian dari perusahaan yang ada.
Komunikasi korporat yang terintegrasi dengan baik membutuh biaya yang cukup mahal tetapi bila komunikasi intergarasi ini dilakukan secara berkesinambungan akan sangat membantu kelangsuangan dan intergitas perusahaan. Sehingga biaya yang dikeluarkan dalam proses komunikasi integrasi ini bukan lagi menjadi biaya tetapi menjadi investasi bagi perusahaan di masa depan dimana ketika korporat dihadapkan pada permasalahan-permasalahan.
Komunikasi integrasi dalam korporasi bukan hanya tanggung jawab public relations semata tetapi menjadi tanggung jawab dari setiap bagian artinya setiap kegiatan komunikasi harus dilakukan secara menyeluruh dalam setiap komponen korporat. Dalam proses kegiatan komunikasi secara integrasi tidak boleh hanya mebnekankan suatu bagian saja, tetapi harus menganggap semua bagian penting. Tidak bolah ada bagian yang diabaikan karena bila ada komponen korporat yang diabaikan akan berdampak pada tertutupnya arus informasi dalam korporat di sebagain komponen sehingga akan menimbulkan kesimpangsiuran informasi. Bila kesimpangansiuran informasi terjadi akan sangat merugikan korporat itu sendiri.
Sebagai contoh ketika komunikasi dengan media (media relations) dilakukan secara integral setiap komponen perusahaan seperti setiap karyawan ditraining untuk berikap bersahabat terhadap awak media meskipun tidak berarti membocorkan semua informasi dan secara periodik korporat mengeluarkan press release, juga mengadakan kegiatan dengan komunitas (community relations) maka mediapun akan bersahabat dengan korporat. Ketika korporat mengalami suatu krisis maka pihak-pihak luar seperti media maupun komunitas akan dapat menjadi tameng.
Studi Kasus
Dengan jurus komunikasi pemasaran yang terintegrasi, merek oli Evalube yang diproduksi WGI mempunyai top of mind tinggi. Kegiatan marketing yang dilakukan baik aktivitas above the line (ATL), maupun below the line (BTL). Bentuk strategi ATL Evalube, antara lain, beriklan di media massa. Evalube sengaja membuat diferensiasi konsep iklan. “Kami menggunakan pelawak Budi Anduk sebagai model iklan sejak dua tahun lalu. Dengan iklan berkonsep humor serta model iklan seperti Budi, cocok dengan pangsa pasar kami,” jelas Krisnati. Walaupun pengendara motor baru banyak, namun Evalube lebih menyasar pasar kelas menengah ke bawah karena volumenya jauh lebih besar. “Apalagi sekarang motor baru sudah diberi oli yang dibuat oleh produsen motor tersebut. Saya rasa, kami tidak head to head dengan segmen seperti itu,” Krisnati mengungkapkan.
Dikatakannya, beriklan di media massa juga tidak serta merta meningkatkan efektivitas penjualan. Produsen pelumas harus bermitra dengan bengkel. “Strategi ATL seperti itu harus kami turunkan dan dekatkan pada pangsa pasar. Karena itulah kami masuk pada lebih dari 15 ribu bengkel diseluruh Indonesia. Sebanyak 50 bengkel di antaranya dijadikan bengkel pilihan. Evalube akan memperbaiki dan mem-branding bengkal tersebut. Lebih lanjut, mekanik atau teknisi bengkel-bengkel tersebut diberi pelatihan secara berkala oleh Evalube.
Diakui Krisnati, tiga tahun terkahir WGI menganggap penting membina jejaring bersama komunitas. Karena itulah, mereka membentuk komunitas darat di Yogyakarta yang dinamakan Pro-Riders. “Yogyakarta dipilih karena kotatersebut kota pelajar dengan pemakaian motor yang lebih tinggi dibandingkan dengan kota lainnya. Untuk menjangkau pengendara motor lainnya dimunculkanlah komunitas maya gila motor,” ujar Krisnati.
Selain Pro-Rider, Evalube juga memanfaatkan jejaring maya lewat Facebook dan Twitter. Komunitas maya yang terbentuk itu masuk dalam website. Tidak hanya pemakai motor dengan merek tertentu, pengguna motor dari berbagai merek, juga terbuka untuk menjadi anggota.
Tidak hanya kopi darat saja yang dilakukan oleh Gila Motor, tapi dalam komunitas tersebut diajarkan bagaimana mengganti oli dengan baik, jenis oli mana yang khusus untuk motor matik dan sebagainya. “Jadi kami tidak mau hanya mencekoki anggota dengan informasi bahwa Evalube terbaik. Mereka juga mudah bosan dengan informasi seperti itu. Kami mencoba memberikan tambahan ilmu pengetahuan,” jelasnya.
Menurut Krisnati, komunitas memerankan hal yang cukup penting dalam rencana strategi pemasaran. Seperti ungkapan pakar marketing Hermawan Kartajaya: low budget high impact. Berita dengan mudahnya menyebar, tapi biaya promosinya kecil.
Hasil dari serangakaian aktivasi yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir, menempatkan Evalube dalam Top of Mind responden riset yang dilakukan oleh lembaga riset, AC Nielsen. Sedangkan untuk awareness, Evalube menempati nomor ketiga. “Worth of mouth marketing itu akibat dari aktivitas komunikasi. Kami bisa menjadi Top of Mind dan tentunya dari pembicaraan orang akibat serangkaian kegiatan yang sudah kami lakukan,” ia menerangkan j sembari menegaskan pertumbuhan bisnis Evalube setiap tahunnya sekitar 25%. Strategi pemasaran Evalube sama dengan produk lainnya, memanfaatkan awareness masyarakat. “Untuk create awareness, harus pilih ATL. Setelah itu melangkah ke BTL,” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar