Komunikasi
organisasi merupakan komunikasi yang memiliki cakupan yang luas dan kompleks.
Devito (2009,280) menjelaskan
Organizational
communication my in with formal and informal. Formal communication consist of
messages that are routined by the organizational it’s-self and are with the
variouse job do by the employees. Informal communication consist messages that
are socially sactioned. They are oriented not to conduct of businnes but to be
the individual members and their relationship and their relationship to the
organization.
Sebagaimana
dijelaskan oleh Devito komunikasi formal merupakan komunikasi rutin memiliki
pola-pola teratur dan berhubungan erat dengan pekerjaan. Komunikasi formal oleh
Devito (2007, 208) dibagi ke dalam tiga alur komunikasi yaitu upward communication, downward communiction dan lateral communication. Kedua arus
komunikasi yang pertama ini merupakan bentuk komunikasi yang terjadi secara
bertingkat yaitu komunikasi antara atasan dan bawahan maupun sebaliknya. Komunikasi
lateral yang sering disebut juga sebagai komunikasi horisontal. Muhammad (2007,
121) menjelaskan komukasi ini sebagai pertukaran pesan antara orang-orang yang
sama tingkatan otoritasnya di dalam organisasi, pesan-pesan yang mengalir
menurut fungsi di dalam organisasi diarahkan secara horisontal.
Komunikasi informal sebagai komunikasi
yang berlangsung tanpa adanya pola-pola teratur dan tidak melihat
batasan-batasan struktural. Komunikasi ini berlangsung secara cepat dan
dimaksudkan untuk keperluan-keperluan sosial para anggota organisasi. Muhammad
(2007, 125) mengutarakan komunikasi informal cenderung berisi laporan rahasia
mengenal organisasi dan kejadian-kejadian yang tidak mengalir secara resmi.
Informasi informal diperoleh dari desas-desus yang didengar atau apa yang
dikatakan orang dan bukan diumumkan oleh yang bersangkutan.
Ronald Adler dan George Rodman dalam buku Understanding Human
Communication, mencoba menguraikan masing-masing, fungsi dari kedua arus
komunikasi dalam organisasi tersebut sebagai berikut:
a) Pemberian
atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction)
b) Penjelasan dari pimpinan
tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job retionnale)
c) Penyampaian informasi mengenai
peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and practices)
d) Pemberian
motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.
a) Penyampaian informai tentang
pekerjaan pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan
b) Penyampaian informasi tentang
persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh
bawahan
c) Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan
d) Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun
pekerjaannya.
a) Memperbaiki
koordinasi tugas
b) Upaya
pemecahan masalah
c) Saling berbagi
informasi
d) Upaya pemecahan
konflik
e) Membina
hubungan melalui kegiatan bersama.