Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial korporat merupakan suatu kegiatan Public Relations untuk kepentingan pembangunan reputasi perusahaan (korporat) dengan melakukan aksi-aksi sosial. World Bisnis Council For Sustainable Development (WBCD) mengatakan Corporate Social Responsibilty (CSR) merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta seluruh keluarga
Namun secara
umum pengertian dari Corporate Social Responsibilty
(CSR) itu sendiri oleh Nuryana, (2005) diterangkan sebagai sebuah pendekatan
dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial di dalam operasi bisnis
mereka dan dalam interaksi dengan stakeholder berdasarkan prinsip kemitraan dan
kesukarelaan[1]. Dalam koridor Perundangan tentang
Perseroan Terbatas di Indonesia, Corporate
Social Responsibility (CSR) menjadi satu kewajiban korporat. Peraturan
perundangan itu dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas. Pasal 74 ayat (1) UU 40 tahun 2007 ini menjelaskan
“Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan
dengan sumber daya alam, wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan.
Dengan demikian Corporate Sosial Responsibility
kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan oleh pihak korporat terhadap komunitas
di mana korporat tersebut berada ataupun dalam kalangan masyarakat yang lebih
luas. Corporate Social Responsibility
menjadi kewajiban korporat karena korporat sudah mengambil keuntungan dari
negara maupun masyarakat sehingga sudah sewajarnya korporat basar terutama
mengambil tanggun jawab sosial terhadap lingkungan sekitarnya. Sebagaimana yang
dijelaskan oleh Tim Barnet bahwa korporat perlu melihat secara luas memikul
tanggung jawab sosial terhadap karyawan, supplier, konsumen, komunitas stempat,
masyarakat, pemereintah maupun kelompok-kelompok tertentu[2].
Secara matematis kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) ini tidak memberikan laba apapun kepada
korporat dalam jangka waktu yang pendek, tetapi bila dikaji secara mendalam Corporate Social Responsibility (CSR) memiliki dampak yang cukup siginfikan bagi
reputasi korporat dalam jangkan panjang. Corporate Social Responsibility ini sangat membantu dalam
pembangunan reputasi korporat. Kegiatan
CSR ini berbeda dengan kegiatan filantropis (penggalangan dana), tetapi Corporate Social Responsibility (CSR)
merupakan suatu program yang berlangsung secara berkesinambungan. Karena
kegiatan CSR merupakan kegiatan yang berkelanjutan maka perlu menjadi agenda
rutin dalam korporat.
Corporate Social Responsibilty meskipun menjadi
satu tanggung jawab korporat namun pelaksanaan disesuaikan dengan kemampuan
korporate itu sendiri, karena kalau dilakukan tanpa mempertimbangkan kemampuan
korporat tersebut salah-salah justru kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) ini akan menghancurkan
korporate itu sendiri. Kegiatan Corporate
Social Responsibility (CSR) selain memperhatikan kemampuan korporate juga
perlu melihat keperluan komunitas ataupun masyarakat sehingga kegiatan itu
memiliki nilai yang khusus di dalam komunitas maupun masyarakat.
Tentunya kegiatan Corporate Social Responsibilty (CSR) meskipun sebauh kegiatan
sosial tetapi tentunya memiliki dampak yang menguntungkan bagi korporat secara
signifikan bagi kelangsuangan korporat. Dampak positif yang dihasilkan
oleh kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) bagi korporat adalah:
- Meningkatnya tingkat kepercayaan masyarakat (publik) terhadap korporat.
Menciptakan tingkat kepercayaan masyarakat ini
tentunya dengan membangun reputasi perusahaan ke arah good corporate (korporat yang baik), artinya korporat yang peduli
terhadap keperluan publik. Tingkat kepercayaan masyarakat (publik) dapat
dihasilkan melalui kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR). Sebagai
contohnya adalah Bank BCA.Banks BCA secara kontinyu memberikan program
pelatihan kepada anak-anak yang tidak mampu untuk belajar tentang Akuntasi, dan
para trainee lulusan terbaik direkrut
oleh Bank BCA menjadi yunior staff. Selain itu Bank BCA juga secara kontinu
memberikan bantuan buku-buku perpustakaan kepada sekolah-sekolah
ditempat-tempat yang kurang mampu.[3]
Selain itu dalam program Corporate Social Responsibility (CSR) Bank BCA juga
mengadakan pelatihan-pelatihan kewirausahaan para pengusaha muda sehingga dapat
membantu mereka untuk berkembang menjadi pengusaha besar. BCA juga merekrut
pelajar-pelajar lulusan SLTA untuk magang kerja di Bank BCA selama tiga tahun.
Dan selama mereka magang Bank BCA menyediakan biasiswa pendidikan bagi mereka.
Kegiatan ini secara perlahan dapat meningkatkan tingkat percaya masyarakat
bahwa Bank BCA bukan sekedar Bank yang hanya mengeruk keuntungan dari
masyarakat melalui tabungan-tabungan mereka, tetapi ternyata bank ini peduli
dengan keperluan publik. Sampai saat ini
dapat kita lihat Bank BCA merupakan bank swasta di Indonesia yang terbesar, di
Jakarta hampir setiap orang memiliki tabungan di bank tersebut. Ini dapat
merupakan bukti bahwa tingkat kepercayaan masyarakat kepada Bank BCA cukup
tinggi.
- Meningkatkan loyalitas masyarakat (konsumen)
Dalam kasus yang kedua ini kita dapat belajar dari
kasus Apple di Amerika Serikat. Apple pernah membiaya pengadaan perangkat
komputer di sekolah-sekolah yang ada di Amerika secara berkesinambungan dalam
beberapa tahun terakhir. Kegiatan ini sepertinya membuang banyak biaya, tetapi
program ini membuat mayrakat Amerika Serikat mengenal Apple sebagai perusahaan
yang peduli dengan kemajuan informasi di sekolah-sekolah di Amerika Serikat.
Secara perlahan anak-anak sekolah di Amerika Serikat mengenali Komputer produk
Apple sebagai produk yang baik. Anak-anak sekolah yang sudah menikmati
perangkat komputer Apple ini merasa nyaman menggunakan komputer mereka,
sehingga tanpa disadari telah tercipta tingkat keloyalan yang tinggi terhadap
produk-produk Apple. Dari program Corporate Social Responsibility (CSR) dengan
mengadakan perangkat komputer ini membuat Apple mnguasai pasar komputer dan
turunan di Amerika. Produk-produk yang membuming saat ini seperti Blackberry
tidak dapat menembus dominasi Apple di negeri Paman Sam ini.
- Mengurangi dampak negatif dari operasional korporat.
Corporate Social Responsibility (CSR) dapat
digunakan untuk mengurangi citra buruk suatu korporat karena memproduksi produk
yang berdampak negatif bagi kelangsungan hidup manusia. Sebagai contohnya
adalah perusahaan rokok. Rokok merupakan industri yang diharamkan oleh banyak
pihak, dan mendapatkan protes dimana-mana. Meski demikian tidak ada yang dapat
memungkiri bahwa perusahaan rokok memiliki kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang cukup gencar dengan
menyediakan program biasiswa. Perusahaan rokok yang cukup gencar dengan program
beasiswanya adalah Perusahaan Rokok HM Sampoerna, bahkan program beasiswa yang
diberikan oleh yayasan yang didirikan oleh perusahaan ini merupakan salah satu
program beasiswa yang bergengsi. Pemberian beasiswa oleh perusahaan ini
nyata-nyata telah membantu masyarakat untuk mengenyam pendidkan yang lebih
tingi atau bahkan dilembaga pendidkan yang memiliki prsetise tinggi.
Melihat beberapa kasus di atas dapat dikatakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) bukanlah
kegiatan yang menghabiskan dana semata, tetapi sebuah kegiatan yang bersifat
investasi artinya kegiatan yang akan menghasilkan keuntungan di masa depan.
Kegiatan Corporate Social Responsibility
(CSR) akan berperan besar terhadap pembangunan Reputasi perusahaan yang
tentunya akan berperan besar bagi kelangsungan korporat.
[1]Kearifan
Lokal Masyarakat Aceh : Situasi dan Kondisi Pasca Tsunami / oleh Harun Sunarso,
dkk. ; editor, Mu'man Nuryana [Jakarta] : Pusat
Pengembangan Ketahanan Sosial Masyarakat, Badan Pelatihan dan Pengembangan
Sosial, Departemen Sosial RI, 2005
[2] Tim Barrnet,
Corporate Social Responsibility, http://www.referencefobusiness.com/management/Com-De/Corporate-Social-Responsibility.html.
diakses 14 Januari 2011.
[3] Diakses dari Website Bank BCA,
Klikbca.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar