Pernah dengar judul lagu di atas? Yup,lagu ini
termasuk lagu himne, tapi di balik lagu ini ternyata terdapat cerita
yang begitu indah... n layak banget buat kamu tahu
Lagu "It is well with my soul (versi Bahasa Indonesia: Tenanglah Jiwaku)" dikarang oleh Horatio Spafford. Lagu ini diciptakan oleh Horatio setelah kejadian-kejadian traumatik yang dialaminya . Yang pertama adalah kematian putra satu-satunya pada tahun 1871, dan tak lama setelah itu terjadi kebakaran besar di Chicago yang menghancurkan keuangannya (Horatio adalah seorang pengacara sukses sebelumnya).
2 tahun kemudian, yaitu tahun 1873, Horatio berencana untuk bepergian bersama keluarganya dengan S.S Ville Du Havre (nama kapal), tetapi akhirnya ia menyuruh keluarganya pergi duluan karena dirinya masih tertahan oleh pekerjaan. Selang beberapa lama kemudian, Horatio pun menerima telegram dari Wales yang ternyata dikirim oleh Anna, istrinya yang hanya berisi dua kata. "Saved. Alone (Selamat. Seorang diri)". Ternyata, kapal yang ditumpangi oleh istri dan keempat putrinya (Annie, Maggie, Betsy, Taneta) mengalami kecelakaan dan keempat putrinya tidak bisa diselamatkan. Horatio pun bergegas pergi ke Wales untuk mengunjungi istrinya.
Di sepanjang perjalanan menyusuri samudera Atlantik, suatu malam, sang kapten kapal memanggil Horatio untuk menunjukan bahwa mereka berada di lokasi tempat tenggelamnya Ville Du Havre, kapal yang ditumpangi oleh istri dan anak-anaknya. Horatio memandang lokasi itu. Dan, hatinya amat tersayat. Sehingga, saat itulah ia menulis syair di bawah ini :
When peace like a river, attendeth my way,
When sorrows like sea- billows roll,
Whatever my lot, thou hast taught me to say
“It is well, it is well with my soul”
Tho’ Satan should buffet tho’trials should come,
Let this bless assurance control
That Christ hath regargded my helpless estate
And hath shed His own blood for mw soul
My sin- oh the bliss of this glorious thought
My sin- not in part but the whole
Is nailed to His cross and I bear it no more
Praise the Lord of my soul !
And, Lord, haste the day when faith shall be sight
The clouds be rolled back as a scroll
The trumph shall resound and The Lord shall descend
Even so- it is well with my soul.
Lagu yang terlahir dari penderitaan seorang Horatio Spafford, tidak hanya menguatkannya dalam menghadapi problema kehidupannya tapi juga mmenghantarkan beliau dikenang lewat lagunya yang dinyanyikan di hampir seluruh negara dari generasi ke generasi.
Kiranya pengetahuan kita akan cerita di balik lagu ini, semakin memperkaya iman kita dan menambah rasa syukur kita atas rencana Alllah yang begitu indah & ajaib di dalam hidup kita semua. Amin.
Soli deo Gloria...
Note: Lagu ini juga bisa kamu dengar di: http://www.youtube.com/watch?v=T8_EfDqF7YI
Lagu "It is well with my soul (versi Bahasa Indonesia: Tenanglah Jiwaku)" dikarang oleh Horatio Spafford. Lagu ini diciptakan oleh Horatio setelah kejadian-kejadian traumatik yang dialaminya . Yang pertama adalah kematian putra satu-satunya pada tahun 1871, dan tak lama setelah itu terjadi kebakaran besar di Chicago yang menghancurkan keuangannya (Horatio adalah seorang pengacara sukses sebelumnya).
2 tahun kemudian, yaitu tahun 1873, Horatio berencana untuk bepergian bersama keluarganya dengan S.S Ville Du Havre (nama kapal), tetapi akhirnya ia menyuruh keluarganya pergi duluan karena dirinya masih tertahan oleh pekerjaan. Selang beberapa lama kemudian, Horatio pun menerima telegram dari Wales yang ternyata dikirim oleh Anna, istrinya yang hanya berisi dua kata. "Saved. Alone (Selamat. Seorang diri)". Ternyata, kapal yang ditumpangi oleh istri dan keempat putrinya (Annie, Maggie, Betsy, Taneta) mengalami kecelakaan dan keempat putrinya tidak bisa diselamatkan. Horatio pun bergegas pergi ke Wales untuk mengunjungi istrinya.
Di sepanjang perjalanan menyusuri samudera Atlantik, suatu malam, sang kapten kapal memanggil Horatio untuk menunjukan bahwa mereka berada di lokasi tempat tenggelamnya Ville Du Havre, kapal yang ditumpangi oleh istri dan anak-anaknya. Horatio memandang lokasi itu. Dan, hatinya amat tersayat. Sehingga, saat itulah ia menulis syair di bawah ini :
When peace like a river, attendeth my way,
When sorrows like sea- billows roll,
Whatever my lot, thou hast taught me to say
“It is well, it is well with my soul”
Tho’ Satan should buffet tho’trials should come,
Let this bless assurance control
That Christ hath regargded my helpless estate
And hath shed His own blood for mw soul
My sin- oh the bliss of this glorious thought
My sin- not in part but the whole
Is nailed to His cross and I bear it no more
Praise the Lord of my soul !
And, Lord, haste the day when faith shall be sight
The clouds be rolled back as a scroll
The trumph shall resound and The Lord shall descend
Even so- it is well with my soul.
Lagu yang terlahir dari penderitaan seorang Horatio Spafford, tidak hanya menguatkannya dalam menghadapi problema kehidupannya tapi juga mmenghantarkan beliau dikenang lewat lagunya yang dinyanyikan di hampir seluruh negara dari generasi ke generasi.
Kiranya pengetahuan kita akan cerita di balik lagu ini, semakin memperkaya iman kita dan menambah rasa syukur kita atas rencana Alllah yang begitu indah & ajaib di dalam hidup kita semua. Amin.
Soli deo Gloria...
Note: Lagu ini juga bisa kamu dengar di: http://www.youtube.com/watch?v=T8_EfDqF7YI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar